THE 2-MINUTE RULE FOR KISAH MALAM PERTAMA

The 2-Minute Rule for kisah malam pertama

The 2-Minute Rule for kisah malam pertama

Blog Article

Mahmud bin Umar bin Muhammad al-Zamakhsyari (467-538 H.) adalah salah satu tokoh ulama yang dalam fikih bermadzhab hanafi. Banyak para ulama di zamannya mengakui ketinggian ilmu beliau. Salah satu karyanya yang fenomenal “tafsir al kasyaf”

Aku sendiri si agak malu karena belum pernah barangku di jilat sama orang lain, dengan muka yang malu saya juga menuruti permintaan suamiku. Suamiku lansung menjilat-jilat overlook V ku yang sudah mulai basah berlendir itu dan kami sesama saling menyervis satu sama lain.

إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلُ يُفْضِى إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِى إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا

Sejak dari tadi si mertua lelaki masih belum tidur. Dia memang terdengar anak perempuannya mengerang, tapi dia tidak peduli, biasalah malam pengantin fikirnya. Tapi kali ini dia sudah hilang sabar, karena anak perempuanya terus menerus mengerang kesakitan. Dia bangun, pergi ke kamar pengantin

Cara buat : Posisi seks ni rasanya kalau anda yang tak pernah ambil kisah pasal seks pun akan tahu nak buat. Rujuk gambar diatas.

Menjelang petang setelah ramai tetamu dan saudara mara pulang hatiku telah mula berdebar-debar apa yang harus aku buat nanti dengan suamiku. aku lihat dia dah mula selesai berborak dan masuk kedalam bilik. Aku mula buat-buat banyak kerja tolaong kemas kerusi la. cuci pinggan la dan banyak lagi.

“Hmmhh… hhh… aah…” penisnya menggesek dengan tempo lambat. Rasa perih itu tertutupi dengan rasa baru yang ditimbulkannya, yang anehnya ternyata nikmat.

Ketika malam pertama si tukang tambal ban teringat akan ucapan temannya. Ketika melihat lubang telinga ia pun memasukkan anunya, tapi Istrinya malah menjerit kesakitan.

“Nnghh…” aku mendesah merasakan penisnya yang kali ini menggesek-gesek pahaku. Kurenggangkan kakiku sedikit kemudian menjepit penisnya dengan kedua pahaku.

“Jangan ditahan…” bisiknya sepelan angin. “Ayo kita bernyanyi bersama, dan saling menulis skenario di atas tubuh ini,”

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Aku dan Ferdi tidak pernah akrab sejak pertama kali bertemu. Sifatku yang dingin ini, membuatku menjaga

Walaupun pada mulanya aku tak berapa suka dengan suamiku check here tapi kini aku amat menyayanginya dan aku seakan menjadi kemaruk. Aku mahu butuh suamiku senantiasa berada dalam pukiku.

“Maafkan aku…” bisiknya di telingaku. Ia diam sebentar sambil merapikan rambutku yang berantakan di dahi. Kemudian perlahan, digerakkannya pinggulnya naik turun dengan teramat pelan.

Report this page